Kamis, 09 April 2009

SUKSES DUNIA DAN AKHIRAT

Firman Allah swt dalam Qs. Al-Baqarah: (02): 201

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ(201)

Artinya: “Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka"( Qs. Al-Baqarah: (02): 201)

Sukses milik semua orang tapi tidak semua orang tahu cara sukses.

1. Beribadah dengan benar

2. Berakhlak baik

a. Akhlak yang baik bukti ibadah yang benar

b. Akhlak yang baik adalah merespon segala sesuatu dengan sikap terbaik

3. Belajar tiada henti

Pertanyaan yang harus kita jawab apakah kita suka balajar?, lonceng apa yang paling kita suka?, lonceng masuk atau lonceng keluar?.

Setiap hari masalah bertambah dan situasi berubah. Bagaimana kita menyikapi situasi yang selalu berubah kalau ilmu kita tidak bertambah

4. Bekerja Keras – Cerdas dan Ikhlas

Berfikir cerdas bagian dari kerja ikhlas

5. Bersahaja dalam hidup

Bersahaja bukan miskin tapi menggunakan sesuatu sesuai dengan kebutuhan

6. Bantu sesama

7. Bersihkan hati

Firman Allah SWT Qs. As-Syuara (26) : 88-89

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ(88)إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ(89)

Artinya : (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, (88) kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,(89) (Qs. As-Syuara (26) : 88-89)

Mimpi Besar Itu Firdaus

Rasulullah saw Bersabda: “Jika engkau memohon kepada Allah SWT, Mohonlah surga Firdaus karena ia adalah surga yang paling tinggi, atapnya adalah arsy Allah yang Maha Rahman.”

Rasulullah saw juga bersabda, “ Barangsiapa yang harapannya, tujuan akhirat, maka dunia dating padanya, sedangkan ia tidak membutuhkan lagi.”

Dua hadits tersebut memberikan dua pelajaran penting bagi kita, yaitu:

1. Tentang mimpi kita yang seharusnya melesat melampaui dunia, yaitu surga Firdaus.

2. Tentang mimpi yang akan berdampak baik terhadap urusan dunia

Dua hadits tersebut juga memiliki alur logika yang sangat kuat dan sering dijadikan sebagai rumus motivasi

1. Motivasi yang sangat tinggi akan memberikan inspirasi dan lebih mendobrak.

2. Untuk menggapai kebebasan financial, rumusnya buatlah uang yang mengejar kita, bukan sebaliknya.

3. Pewaris surga Firdaus adalah mereka yang sangat berkualitas luar dalam.

Dalam Qs. Al-Mukminun (23): 1-11, disebutkan enam kualifikasi pewaris surga Firdaus:

1. Shalat dengan khusyu’

2. Berpaling dari hal yang tidak berguna

3. Menunaikan zakat

4. Menjaga kehormatan dan mampu menahan diri

5. Menjaga amanah

Menjaga sholat sehingga terjaga kesholehan

BERSYUKUR

Firman Allah swt dalam Qs. Ibrahim : 7

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ(7)

Artinya: “dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Qs. Ibrahim : 7)

Gadis buta mendapat sepasang mata, tapi ketika dia telah sembuh dan bisa melihat dia lupa akan keadaannya sebelum dia sembuh. Pikiran orang banyak berubah ketika statusnya berubah.

Hidup adalah anugerah - bahagia / tidak tergantung kita.

Trick untuk selalu bersyukur:

1. Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar - Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

2. Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu - Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

3. Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu - Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.

4. Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu - Ingatlah akan seseorang yang telah tiada

5. Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu mengaharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

6. Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai - Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.

7. Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu - Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

8. Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain - Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.

9. Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu - Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah dengan yang bermanfaat, karena mungkin itu tidak akan terulang lagi!

Ampunan Allah Dan Pahala Yang Besar

Firman Allah SWT dalam QS. Al-Ahzab (33): 35

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا(35)

Artinya: “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.(QS. Al-Ahzab (33): 35)

1. Muslim = Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah swt

2. Mukmin = Beriman

3. Qhanithin = Taat

4. Sadiqin = Benar

5. Sabirin = Sabar

6. Khasyi’in = Khusyu’

7. Mushaddiqin = Bersedekah

8. Sha’imin = Puasa

9. Hafidzin furujahum = Menjaga Kehormatan

10. Zhakirin = Banyak menyebut nama Allah swt

Untuk kelompok orang-orang inilah Allah swt akan berikan “MAGFIRAH WA AJRAN ‘AZIMA

AGAR TIDAK MENYESAL

1. Anfiqu Mimma Razaqna

Firman Allah Qs. Al-Munafiqun (63) : 10

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ(10)

Artinya : “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh?" (QS Al-Munafiqun (63) : 10)

2. Jangan Pernah Meninggalkan Amal Sekecil Apapun

· Bulan Puasa

1. Sering Datang Ke Masjid

2. Banyak I’tikaf

3. Jangan banyak termenung

4. Jangan ngerumpi

5. Lebih bagus baca al-Qur’an

6. Nunggu berbuka

· Masuk Masjid ada peluang Tahyatul Masjid

· Orang azan peluang menjawab azan

· Sudah berwdhu’ peluang baca do’a wudhu’

· Hidup ibarat perniagaan, bagaimana untung besar, untung besar biasanya dari yang kecil-kecil, aksesoris, jual hp bukan hp yang untung tapi casing

· Melihat orang sakit

· Coba renungkan dari subuh tadi berapa peluang amal yang tercecer

3. Menjauhi Kejahatan Sejauh-Jauhnya

Firman Allah Qs. Ali-Imran (3) : 30

يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ(30)

Artinya : “Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya”. (Qs. Ali-Imran (3) : 30)

Kejahatan sekecil apapun harus di jauhi

Prinsip Kejahatan :

Mulai dari yang kecil yang besar akan mudah

Kisah Barzisah: Minum – Zina - Membunuh

5 TEMPAT MANUSIA MENYESAL

1. Menghadapi Kematian

Firman Allah swt Dalam Qs. Al-Munafiqun (63): 10

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ(10)

Artinya: “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh?" (Qs. Al-Munafiqun (63): 10)

2. Alam Barzakh

Firman Allah swt Dalam Qs. Al-Mu’minun (23): 99-100

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ(99)لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ(100)

Artinya: “(Demikianlah Keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).(99) Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah Perkataan yang diucapkannya saja. dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.(Qs. Al-mu’minun (23): 99-100)

3. Dibangkitkan Dari Kubur

Firman Allah swt Dalam Qs. Ali Imran (03): 30

يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ(30)

Artinya: “Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. (Qs. Ali Imran (03): 30)

4. Menghadapi Mizan

Firman Allah SWT dalam QS. An-Naba (78) : 40

إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَالَيْتَنِي

Artinya : Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata:"Alangkah baiknya Sekiranya dahulu adalah tanah". (QS. An-Naba (78) : 40)

5. Dipinggir Neraka

Firman Allah swt QS Al-Fathir (35) : 37

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ(37)

Artinya : “Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami niscaya Kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah Kami kerjakan". dan Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (QS Al-Fathir (35) : 37)

Kamis, 26 Maret 2009

SEPULUH AKHLAK TERCELA MENURUT ULAMA SUFI

Firman Allah swt dalam Qs. As-Shad: 45 – 46

وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَارِ

(45)

إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ(46)

Artinya: “dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. (45) Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang Tinggi Yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat”(46). (Qs. As-Shad: 46)

  1. Berdo’a hanya untuk diri sendiri
  2. Kurang membaca al-Qur’an 100 ayat dalam sehari
  3. Masuk masjid, tidak shalat tahyatul masjid
  4. Datang kesuatu kota di hari Jum’at, tidak shalat jum’at
  5. Tidak membaca salam dan do’a ketika melewati kuburan
  6. Datang orang alim tidak mengambil ilmunya
  7. Tidak saling tegur ketika saling bertemu
  8. Diundang, tidak datang tanpa alasan
  9. Pemuda penganggur yang tak mau belajar ilmu dan tata karma
  10. Kekenyangan, sementara dia tau tetangga lapar tidak diberinya makanan sedikit jua

Selasa, 24 Maret 2009

ORANG YANG BERHAK MENDAPAT PETUNJUK DARI ALLAH SWT

Firman Allah swt Qs. Al-Qashas: 56

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ(56)

Artinya: Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.(Qs. Al-Qashas: 56)

Firman Allah swt Qs. Al-Baqarah: 2

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ(2)

Artinya: (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa(Qs. Al-Baqarah: 2)

Mengapa Allah tidak menggunakan redaksi orang-orang muslim?

Karena orang-orang muslim tersebut ada beberapa tingkatan:

1. Di antara mereka ada yang melakukan dosa-dosa besar, sehingga mereka tidak mendapat hidayah secara sempurna

2. Di antara mereka ada yang melakukan dosa-dosa kecil secara terus-menerus, sehingga mereka juga tidak mendapat hidayah secara sempurna dan menyeluruh

3. Orang yang bertaqwa.

Firman Allah swt Qs. Al-Maidah: 108

ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يَأْتُوا بِالشَّهَادَةِ عَلَى وَجْهِهَا أَوْ يَخَافُوا أَنْ تُرَدَّ أَيْمَانٌ بَعْدَ أَيْمَانِهِمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاسْمَعُواوَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ(108)

Artinya: “itu lebih dekat untuk (menjadikan Para saksi) mengemukakan persaksiannya menurut apa yang sebenarnya, dan (lebih dekat untuk menjadikan mereka) merasa takut akan dikembalikan sumpahnya (kepada ahli waris) sesudah mereka bersumpah dan bertakwalah kepada Allah dan dengarkanlah (perintah-Nya). Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

Adapun yang dimaksud dengan taqwa tersebut adalah Takut kepada Allah swt, melaksanakan segala sesuatu yang datang dariNya, ridha dengan karuniaNya walaupun sedikit, dan menyiapkan diri untuk menyambut datangnya kematian.

Ada beberapa hal yang mesti kita lakukan agar ketaqwaan itu terpatri dalam diri kita

  1. Senantiasa merasa diawasi Allah swt
  2. Melaksanakan semua kewajiban dan ketaatan kepadaNya yang disertai dengan ketulusan

Hanya orang-orang yang bertaqwalah yang akan sempurna dan utuh mendapatkan petunjuk dari Allah swt.

Wallahu’alam bissawab

Senin, 23 Maret 2009

B I S M I L L A H

Firman Allah swt dalam dalam Qs. Ali Imran: 41

وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ(41) ………………

Artinya: “……dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari". (Qs. Ali Imran: 41)

Dalam kehidupan sehari-hari kita sangat dianjurkan membaca asma Allah, seperti akan makan, minum dan memulai segala aktifitas yang baik.

Kenapa kita sangat di suruh untuk memulai semua kegiatan dengan bacaan asma Allah?, karena apa yang kita buat tersebut bersama Allah swt.

Jadi sangat merugilah orang-orang yang tidak mengikutkan Allah swt dalam segala kegiatannya, karena Allah swt yang segala Maha bersama kita.

Allah swt itu Maha adil dan keadilan Allah swt tersebut tidak dapat kita ukur. Firman Allah swt dalam Qs. Al-Qashas: 84

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِنْهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى الَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ(84)

Artinya: “Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, Maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, Maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan. (Qs. Al-Qashas: 84)

Dibandingkan dengan logika manusia, kita tidak dapat menerima konsep ini karena dalam pandangan kita keadilan itu keadilan berimbang. Artinya kalau kita datang membawa satu kebaikan maka balasannya adalah satu kebaikan, begitu juga ketika kita mendatangkan 10 kebaikan maka balasannya juga 10 kebaikan atau sebaliknya jika kita mendatangkan satu kejahatan maka balasannya juga satu kejahatan, tetapi keadilan Allah tidak seperti itu. Dengan keMaha Rahmanannya Allah balas kebaikan berlipat ganda dan Allah balas kejahatan dengan yang setimpal.

Allah swt itu Maha Pengasih (ar-Rahman) dan Penyayang (ar-Rahim). Rahman Allah tersebut menyeluruh untuk semua umat manusia sedangkan RahimNya hanya teruntuk buat orang-orang yang bersedia bertransaksi denganNya, yang mau menjual dirinya kepada Allah swt, setiap transaksi dengan Allah tidak akan pernah merugi

Firman Allah dalam Qs. Fathir: 29

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُور(29)

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,( Qs. Fathir: 29)

Orang yang bertransaksi dengan Allah swt cirinya adalah orang yang mengikutkan Allah dalam setiap tindakan dan lakunya.

Orang selalu membaca asma Allah akan selalu segar dan fresh. Barangkali kita masih ingat dengan penemuan ilmiah terapi air yang ditemukan oleh ilmuan Jepang, dimana diambil sampel air dan diletakkan dalam dua bejana, yang satu diletakkan dekat musik yang keras dan yang satu di letakkan pada suasana yang tenang kemudian air tersebut dikonsumsi, hasilnya berbeda, air yang di letakkan dekat musik yang suara keras tadi tidak baik untuk kesehatan sedangkan air yang diletakkan pada suasana yang tenang bagus untuk kesehatan.

Penelitian tersebut diulang kembali oleh ilmuan Muslim dengan melantunkan ayat suci al-Qur’an kemudian air tersebutpun dikonsumsi hasilnya jauh lebih baik dan segar dibanding dengan penemuan ilmuan Jepang di atas.

Orang Islam yang mengetahui informasi ini akan langsung menerapkan dalam kehidupannya, ketika akan minum misalnya memulai dengan menyebut asma Allah swt karena kebesaran manfaat yang terkandung di dalamnya.

Kita tahu betul bahwa 2/3 bagian dari tubuh kita terdiri dari air, maka pasti berbeda prilaku orang yang membiasakan membaca al-Qur’an ketika akan memulai kegiatannya dengan orang yang tidak membiasakan membaca al-Qur’an ketika akan memulai kegiatannya. Maka sangat rugilah orang Islam yang mengetahui informasi ini tatapi tidak menerapkan dalam kehidupannya.

Air yang paling baik dan sehat itu adalah air zamzam, karena setiap saat orang Islam zikir dan thawaf di sana. Maka marilah kita mulai semua kegiatan kita yang positif dengan menyebut asma Allah, karena tidak mungkin ketika kita akan mengerjakan kejahatan juga baca asma allah seperti ketika akan korupsi baca bismillah dulu.

Renungkanlah firman Allah swt dalam Qs. Al-Hasyr: 24 berikut

هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ(24)

Artinya: “Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.( Qs. Al-Hasyr: 24)

Sabtu, 21 Maret 2009

BEBERAPA SARANA UNTUK MENCAPAI CINTA KASIH ALLAH SWT

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ(31)

Artinya: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Ali Imran:31)

Ada beberapa sarana yang dapat kita tempuh untuk menggapai kecintaan Allah SWT:

1. Senantiasa hidup bersama petunjuk Al-Qur’an

وَأَنْ أَتْلُوَ الْقُرْءَانَ فَمَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَقُلْ إِنَّمَا أَنَا مِنَ الْمُنْذِرِينَ(92)

Artinya: “Dan supaya aku membacakan Al Quran (kepada manusia). Maka Barangsiapa yang mendapat petunjuk Maka Sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan Barangsiapa yang sesat Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan".(An-Naml (27): 92)

Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Anas:

Artinya: Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya

Selain itu juga ada Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas r.a

Artinya: Sesungguhnya orang yang tenggorokannya tidak ada satupun dari al-Qur’an laksana rumah tua

Rumah Tua : Muram, dipenuhi sarang ular dan kalajengking

Sementara Hati yang yang tidak pernah diterangi dengan al-Qur’an akan dipenuhi sifat gelisah, kemunafikan, bisikan-bisikan nafsu jahat.

2. Menghilangkan ketrikatan hati dengan segala aksesori dunia

· Hidup zuhud dan tidak Mubazir

a. Zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang tidak ada nilainya di akhirat kelak

b. Mubazir adalah sesuatu yang di luar kebutuhan kita

Firman Allah SWT:

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا(27)

Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Al-Isra’: 27)

3. Qiyamul lail

كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ(17)وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ(18)

Artinya: :Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. (Adz-Dzariyat: 17-18)

4. Shalat Tahajjud

5. Baca al-Qur’an

6. Zikir

Berinfaq

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ(39)

Artinya: “Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya”.(Qs. As-Saba’:39)

Tipe-tipe orang yang berinfaq:

1. Orang yang berinfaq agar dilihat dan didengar orang lain.

Orang seperti ini kelak di akherat tidak akan mendapatkan balasan apapun dari harta yang di infaqkannya. Dialah orang yang pertama sekali yang akan dilemparkan ke dalam api neraka.

2. Orang yang berinfaq karena malu, baginya adalah ganjaran dari Allah SWT. Orang seperti inilah yang sering ada, karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan

3. Orang yang berinfaq dengan harapan akan mendapat ridha dari Allah SWT, orang seperti ini yang disebut dengan ‘abid (orang yang ahli ibadah)

Firman Allah SWT dalam Qs. Al-Baqarah: 5)

أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ(5)

Artinya: “Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung”. (Qs. Al-Baqarah: 5))

Ampunan Allah

Firman Allah QS Ali Imran (3) ayat : 133

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Artinya : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

6 Syarat mendapatkan ampunan Allah menurut Al-Qur’an QS Ali Imran ayat 132-136 :

1. Mengikuti Allah dan Rasul (waatiullaha warrasula)

2. Menafkahkan hartanya diwaktu senang dan susah (Yunfiquna fi Sarrai waddarai)

3. Sanggup menahan nafsu Amarah (Walqazibinal Ghaiza)

4. Orang yang mampu memaafkan manusia ( Wal’afina aninnas)

5. Apabila Melakukan kesalahan segera memohon ampun (Wallazina iza fa’alu Fahisatan au Zalamu Anfusahum Zakarallahu Fastadfaru Lizunubihim)

6. Apabila tahuh pekerjaan itu salah segera menghentikan pekerjaan itu. (Walam Yusirru ‘Ala ma Fa’alu Wahum Ya’lamun)

Mereka inilah yang dibalasi dengan keampunan

Senin, 02 Februari 2009

Bersyukur Oleh : Idris Toha

http://www.republika.co.id/

tiap detik, Allah melimpahkan nikmat-Nya kepada setiap makhluk. Misalnya, nikmat umur, iman, dan Islam. ''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya.'' (QS. 16: 18) Kita wajib bersyukur kepada Allah atas berbagai nikmat-Nya.
Menurut Imam al-Ghazali, bersyukur adalah salah satu maqam yang lebih tinggi dari sabr, khauf kepada Allah dan maqam lainnya. Bila kita bersyukur berarti kita telah menempatkan nikmat Allah pada tempat yang sesungguhnya. Wujud syukur yang sebenarnya adalah melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Abul Laits as-Samarqandi dalam Tanbih al-Ghafilin membagi syukur menjadi tiga macam. Pertama, jika seseorang menerima nikmat, maka ingatlah ia kepada yang memberi untuk memuji padanya. Kedua, ia ridha dan puas terhadap nikmat yang diterima. Ketiga, selama ia merasakan manfaat nikmat itu, maka ia tidak menggunakannya untuk perbuatan maksiat.

Seorang hakim berkata, ''Saya sibuk mensyukuri empat macam. Pertama, Allah telah menjadikan seribu macam makhluk, sedang yang termulia dari semua itu anak Adam, lalu Allah menjadikan aku dari anak Adam. Kedua, Allah telah melebihkan orang lelaki daripada wanita, lalu menjadikan aku lelaki. Idris Thaha Ketiga, saya mengetahui bahwa Islam itu sebaik-baik agama, dan yang diterima oleh Allah, lalu saya dijadikan seorang muslim. Keempat, saya mengetahui bahwa umat Muhammad itu paling utamanya umat, lalu Allah menjadikan aku dari umat Muhammad SAW.''Sedangkan Ibnu Abbas mengutip Nabi Muhammad bersabda, ''Dua macam nikmat yang kebanyakan manusia rugi (kecewa) dalam menerima keduanya. Yaitu nikmat sehat afiat dan libur (tidak ada kerja). Jarang orang yang dapat menggunakan dengan sungguh-sungguh masa sehat dan libur itu.'

'Dan Imam al-Ghazali mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah.
Pertama, bersyukur dengan hati, yaitu mengakui dan menyadari segala nikmat Allah.
Kedua, bersyukur dengan lidah, yaitu mengucapkan ungkapan rasa syukur.
Seorang ulama berkata, ''Barangsiapa merasa menerima nikmat, hendaknya ia membaca banyak hamdalah (alhamdulillah). Dan barangsiapa yang sering risau, hendaklah ia sering membaca istighfar (astaghfirullah), dan barangsiapa merasa tertekan oleh kemiskinan, hendaknya ia membaca laa hawla wa laa quwwata illaa billahi al-aliyyi al-adziimi.
Ketiga, bersyukur dengan amal perbuatan, yaitu mengamalkan dan memanfaatkan anggota tubuh sesuai dengan agama. Bagi al-Ghazali, anggota tubuh yang terpenting meliputi mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan (seksual), dan kaki.Jika kita bersyukur, Allah akan menambah nikmat-Nya kepada kita, dan jika mengingkarinya, azab-Nya sangat pedih (Q.S. 14:7).
Bila kita bersyukur, sesungguhnya kita bersyukur untuk kebaikan sendiri (Q.S. 27:40; 31:12). Lagi pula, ada empat orang yang diberi keuntungan dunia dan akhirat. Orang yang menggunakan lidahnya untuk berdzikir, hatinya untuk bersyukur, badannya untuk bersabar, dan memiliki istri mukminah shalihah.

Miskin cinta Oleh : toto Tasmara

www.republika.co.id



Tengoklah dengan hati yang paling bening, sesungguhnya banyak di antara kita masih miskin cinta. Uluran pengemis yang ditepis, para pemimpin umat saling menyeteru, dan orang-orang kaya harta yang miskin cinta. Dada tempat bersemayamnya mahabbah telah menipis diganti angkara dunia. Gunjingan dan gosip menjadi nyanyian sehari-hari. Mereka tidak sadar betapa Allah telah berfirman bahwa bagi orang-orang yang menggunjing dan memfitnah itu, diibaratkan bagaikan manusia yang memakan bangkai sesama saudaranya sendiri.Ini semua terjadi karena di antara kita bisa jadi sudah kehilangan nuansa cinta, dan sebaliknya sarat dengan muatan keserakahan, persaingan, dan memandang manusia dari kacamata materi, untung dan rugi belaka. Dia santuni dan mencoba ingin akrab dengan manusia yang mempunyai kekuasaan. Sopan dan simpatik penampilannya, tetapi hanya sekadar untuk mendapatkan cipratan materi. Dan berubah wajahnya ketika dia berhadapan dengan orang yang lemah (mustad'afin) dan memalingkan muka dari penderitaan orang-orang miskin.Sungguh, saat ini kita membutuhkan para pemimpin yang mempunyai wibawa cinta. Dia menampakkan wajahnya yang teduh dengan senyuman di bibir, bukan wajah yang sinis mencibir. Seharusnya dia sadar bahwa dirinya menjadi pemimpin karena adanya orang-orang yang dipimpinnya. Dia lupa bahwa menjadi pemimpin itu adalah menjadi pelayan umat.Simak dan resapkanlah perilaku akhlakul karimah Nabi Muhammad saw dengan sahabat dan umatnya yang bagaikan cahaya mentari. Perilaku akhlakul karimah beliau itu telah menyentuh nurani umat manusia, menggubah peradaban yang gelap menjadi terang, dan meninggalkan pesan-pesan kepada kita untuk menampilkan diri sebagai umat yang santun, berakhlak, dan saling mencintai penuh kedamaian.Pada saat Nabi saw meluruskan barisan dalam perang Badar, tanpa sengaja beliau memukul perut Sawad bin Ghazyah dengan anak panahnya. Sawad memprotes, ''Ya Rasulullah, dadaku sakit karena pukulanmu. Aku ingin menuntut qishash''. Mendengar ucapan Sawad, para sahabat marah seraya berkata, ''Betapa teganya engkau menuntut qishah kepada Rosulullah''.Namun dengan tersenyum, Rasulullah menjawab, ''Biarkan dia menuntut haknya.'' Nabi saw menyingkapkan pakaiannya, dan tampaklah dadanya yang bidang dan putih itu, seraya bersabda, ''Balaslah!''. Tetapi Sawad bukannya memukul, melainkan menubruk dada Rasulullah dan kemudian menciumnya dengan penuh hikmat, seraya berkata, ''Betapa mungkin hamba membalasmu Ya Rasulullah. Sesungguhnya hamba sudah lama merindu mencium dadamu. Selama ini mencari kesempatan agar kulit hamba yang kasar ini dapat menyentuh kulitmu, berilah hamba syafaatmu ya Rasulullah.'' Dan kemudian Nabi mendoakannya. Rasulullah memimpin dengan cinta, dan merasa terhimpit jiwanya melihat penderitaan orang lain yang mengharapkan uluran tangan dan pantulan cinta yang ikhlas dari sesamanya. - ah